Selasa, 11 November 2014

Orang Muda: Jadilah Pewarta Kebenaran Sejati



“Jadilah  Pewarta Kebenaran Sejati”

         Bimbingan Masyarakat (Bimas) Katolik Kementrian Agama Provinsi Sumatera Barat bekerja sama dengan Komisi Komunikasi Sosial (Komsos) Keuskupan Padang  mengadakan kegiatan Kursus Jurnalistik untuk anak SMA Katolik dan OMK di Padang.  Kursus selama tiga hari (24-26 Oktober) ini bertema “Jadilah Pewarta Sejati” ini diikuti 19 siswa SMA Don Bosco, 12 siswa SMA Katolik Xaverius, dan 6 OMK Paroki Santa Maria Tirtonadi Padang.
        Fajar Cahyono,SS mewakili Pembimas Katolik dalam pembukaan kursus ini menyatakan di masa lalu di dalam dunia jurnalistik ada ungkapan “pena lebih tajam daripada pedang”. Namun di era modern saat ini, media komunikasi sudah serba canggih  ungkapan tersebut tidaklah relevan lagi. Di zaman sekarang ini, menurut Fajar  ungkapan yang tepat adalah “tekan jari  lebih tajam daripada pedang”. Hanya dengan menekan satu tombol (tuts) alat komunikasi apa pun pengaruhnya bisa sangat luas. “Oleh sebab itu, kita mesti bijaksana dalam menggunakan alat-alat komunikasi”, kata Fajar.
        Sementara itu, Ketua Komisi Komsos Keuskupan Padang P. Riduan Fransiskus Naibaho, Pr pada bagian awal kursus ini mengajak peserta untuk mendalami hakekat komunikasi. Menurut P. Riduan dalam berkomunikasi kita berusaha meyakinkan, mendidik, menghibur, dan menginformasikan sesuatu kepada pihak yang kita ajak berkomunikasi. Imam Diosesan Padang ini juga menceritakan pengalamannya saat masih sekolah dulu juga pernah mengikuti kursus jurnalistik. “Kegiatan kursus jurnalistik ini tampaknya sederhana, namun saya merasakan besar manfaatnya karena bisa mengubah pola pikir saya“. katanya.   
Untuk memancing peserta menghasilkan karya jurnalistik Pastor Riduan meminta peserta menuliskan pengalaman pribadinya  dengan menggunakan unsur  Who, Why, What, When, Where, How. Penulisan ini pun menjadi test awal dalam pelatihan kali ini.  Selanjutnya Tim Komisi Komsos mengajak peserta menggeluti teori dan praktik menulis berita, feature, wawancara, dan mengelola media. Dalam kelompok peserta praktik membuat “kobar” (koran selembar).
        Wakil Penyunting Majalah GEMA Keuskupan Padang Windy Subanto saat mengajak peserta mendalami materi dan praktik menulis berita mengharapkan peserta menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, tidak menggunakan bahasa gaul atau  bahasa prokem.  Dalam menuliskan berita, selain memperhatikan unsur-unsur berita, juga mesti mempertimbangkan isi atau pesan, bukan sekedar informasi. Windy juga mengajak peserta mengenal cara kerja staf redaksi dalam menerbitkan media.
       Sementara itu Staf Redaksi Majalah GEMA Keuskupan Padang Sugeng Waluyo mengajak peserta berlatih menulis feature dan praktik berwawancara. Menurut Sugeng menulis feature “lebih asyik” dibandingkan menulis berita. Meskipun dalam menulis  feature lebih bebas – dibandingkan menulis berita harus tetap memperhatikan kaidah bahasa jurnalistik.
         Hasil kerja selama kursus ini peserta dibagi 4 kelompok untuk menerbitkan “kobar” (koran selembar). Kelompok SMA Don Bosco menerbitkan “kobar” RATUSAN  (Surat Utusan Tuhan), “kobar” Kelompok SMA Katolik Xaverius bernama “X-INKRON” (Xaverius Informasi & Kronologi), Kelompok OMK Santa Maria bernama “BERLIMA” (Berita Liputan Bersama), kelompok gabungan SMA Don Bosco – SMA Katolik Xaverius bernama “BERLIAN” (Berita Lingkungan Anda).  Bahan tulisan dalam “kobar” ini adalah liputan langsung dari peserta.
         Selama kursus ini, peserta merasakan “jatuh bangun” dalam  mempraktikan  teori yang telah didapatnya. Kesulitan utama yang dihadapi peserta adalah dalam memulai tulisan dan mengembangkannya sehingga tulisan tersebut tidak sekedar bersifat informatif.  Peserta dari OMK Santa Maria Catharina Jocelin mengungkapkan kesulitan lain adalah cara merangkai atau menyambung antarparagraf sehingga tulisan menjadi lebih panjang.  (Windy Subanto)


SELAMAT DATANG DI BLOK BARU WINDYSPADANG

Salam dan Berkat Tuhan....
Senang dan bangga bertemu, berteman dengan Anda. Mari kita galang persatuan dan kebersamaan demi kesejateraan bersama.

Salam